Jumat, 29 Juli 2016

Metode Arkeologi

Uhuk.
Yeay.
Yoy.

Sebentar lagi saya dan kawan-kawan akan pergi KKL. Nah, apa itu KKL?
KKL itu artinya Kuliah Kerja Lapangan. Kalau di jurusan lain mungkin bisa diartikan dengan KKN atau KKM atau bisa juga Magang. Tapi, kalau di arkeologi disebutnya KKL.

KKL itu ngapain aja sih?
Berhubung saya juga belum KKL, jadi saya cuma bisa katakan secara singkat bahwa kegiatan di KKL itu ada kegiatan penggalian.

Penggalian? Gali apa? Tanah? Ngapain?
Yayayaya. Penggalian ini emang menggali tanah kok. Tapi, bukan sembarang tanah. Karena, tanah yang akan digali sudah ada penjajakan dan survey terlebih dahulu untuk bisa memastikan atau menentukan bahwa di bawah permukaan tanah yang akan digali ada temuan. Temuannya bisa berupa artefak, ekofak, bahkan fitur.

Nah, pasti bingung Artefak, Ekofak, dan Fitur itu apa. Sebelum menjelaskan mengenai apa itu artefak, ekofak, dan fitur. Saya mau menjelaskan mengenai mata kuliah yang akan membahas hal-hal tersebut.

Nah.
Di semester 2, kamu akan menemukan namanya mata kuliah Metode Arkeologi I. Ngapain aja sih?

1.      Metode Arkeologi I (3 SKS; HMAR600007)

Mata kuliah ini memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk menjelaskan konsep dasar arkeologi dan menjelaskan metode arkeologi, dengan menerapkan aktivitas belajar kuliah interaktif dan small group discussion. Ruang lingkup yang dibahas meliputi (1) bentuk data, berisi tentang artefak, ekofak, fitur, situs, dan kawasan, (2) penentu data, berisi tentang matriks, provenience, asosiasi, konteks, assemblage. (3) observasi (pengumpulan data) berisi tentang penjajakan, survey, ekskavasi, dan (4) perekaman data, berisi tentang pererkama artefak, ekofak, fitur, dan situs, serta kegiatan survei dan ekskavasi. Bahasa pengantar yang digunakan dalam kuliah ini adalah bahasa Indonesia.

Jadi, di Metode Arkeologi I kamu akan diberikan materi mengenai dasar-dasar metode arkeologi. Dimulai dari data arkeologi, penentu data, pengumpulan data sampe perekaman data. Tapi, tenang aja. Bahasannya itu itu aja kok. Bahkan kamu akan sampai bosan karena pembahasannya itu itu aja. Tapi, jangan sampai bosan. Soalnya, metode arkeologi itu gampang-gampang susah. Mereka minta dipahami bukannya dihafal. percuma kalau hafal arti tapi, gak paham.
Di mata kuliah ini juga kamu mulai belajar gimana caranya bikin kotak gali, gambar temuan, gambar sektor, gambar kotak gali, dll. Bahkan, waktu itu pas angkatan saya disuruh bikin skala batang dari 1 cm, 5 cm, 10 cm, 30 cm, 50 cm, sampe 100 cm. Kerjaan emang. Tapi, sebenernya seru. Bahkan di MA I kamu belajar tentang batu dan tulang. Banyak deh.




Yah, dosen-dosennya asyik kok. Serius. Kamu kuliah dari jam 9 tapi kelar jam 12. yang tadinya kuliah cuma tiga jam bisa sampe empat jam. Wkwkwk. Tapi, mata kuliah ini bener-bener penting banget. Apalagi mata kuliah metode arkeologi itu sampe 3. Jadi, tingkatan gitu. Gak bakal bisa ikut Metode Arkeologi 2 dan 3 kalo belum lulus Metode Arkeologi I.

Nah, lanjut ke Metode Arkeologi II.

1.      Metode Arkeologi II (3 SKS; HMAR600008)
Mata kuliah ini memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk menjelaskan metode arkeologi, dengan menerapkan aktivitas belajar kuliah interaktif dan small group discussion. Ruang lingkup yang dibahas meliputi pokok bahasan tentang (1) analisis dimensi betuk (klasifikasi), analisis ruang (distribusi), analisis waktu (kronologi relatif dan absolut), dan sintesis, dan (2) analisis aspek-aspek kontekstual, fungsional, struktural, dan perilaku. Bahasa pengantar yang digunakan dalam kuliah ini adalah bahasa Indonesia. Prasyarat: Lulus Metode Arkeologi I.

Nah nah. Kalau di Metode Arkeologi I itu bener-bener dasarnya banget. Di MA II kamu mulai belajar tentang konsep-konsepnya yang bejibun. Bakal banyak banget nemuin istilah-istilah yang sebelumnya gak pernah kamu denger. Selain itu, di Metode Arkeologi II kamu juga belajar ilmu lain. Kayak Geologi, Biologi, Antropologi, Sejarah, dan lain-lain. Karena, ilmu Arkeologi itu berkaitan dengan ilmu-ilmu lainnya. Siap-siap aja kamu tanya sama anak dari prodi lain tentang ilmu mereka yang berkaitan dengan arkeologi, sekalian modus juga bisa sih. Kalo kata Arkeolog ganteng, Arkeologi itu harus multi disiplin. :) Uhuy.

Jangan lupa juga, kalo di Metode Arkeologi II semua hal akan terlihat sulit, aneh, dan susah untuk dipahami. Gapapa, kalo kamu gak paham, aku juga gak paham kok. :) Oh iya, di MA II juga dijelasin mengenai klasifikasi, tipologi, analisis, dan fungsi. Jangan tanya saya kenapa dibahas disini. Hohoho.

Tapi, intinya ikutin aja sih. Lama-lama juga seru kok. (Lama-lama aku bosan)

=> Salah satu contoh tentang mata kuliah MA II yang bahas tentang klasifikasi.

"Stylistic attributes : karakteristik yang paling jelas dari artefak untuk di deskripsikan. Contoh: warna, tekstur, dekorasi, dll.
Form attributes : bentuk tiga dimensi dari artefak, termasuk panjang, lebar, dan tebal (metric attributes).
Technological attributes : karakteristik bahan mentah artefak (constituent attributes) dan karakteristik pembuatan artefak (manufacturing attributes)"

Jangan salah, Arkeologi pun belajar Kimia. Hahaha. Gak nyangka kan bakal ketemu hal-hal yang kayak gini. Fufufuu

Nah, selanjutnya ke Metode Arkeologi III.

1.      Metode Arkeologi (3 SKS; HMAR600009)
Mata kuliah ini memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk menjelaskan metode arkeologi, dengan menerapkan aktivitas belajar kuliah interaktif dan small group discussion. Ruang lingkup yang dibahas meliputi pokok bahasan tentang  (1) eksplanasi berisi tentang analogi (etnografi, eksperimen, sumber sejarah, tafonomi), dan (2) interpretasi, berisi tentang interpretasi sinkronis, dan diakronis. Bahasa pengantar yang digunakan dalam  kuliah ini adalah bahasa Indonesia. Prasyarat: Lulus Metode Arkeologi II.

Jangan tanya gua gimana sulit dipahaminya Metode Arkeologi III. MA III itu salah satu mata kuliah yang susah-susah-susah gampang buat dipahami (Kayak mahamin perasaan dia buat gua /hahahaha/)

Nah, di MA III ini kamu akan belajar mengenai eksplanasi dan interpretasi. Di mata kuliah ini langsung ngambil sumber bacaannya disertasi para arkeolog Indonesia yang keren-keren. Sebut saja pak Mundardjito, Bu Edi, dan Pak Soekmono. Kamu bakal belajar tentang apa tujuan dari penelitian mereka, konsep dan teori apa yang diambil, dan bagaimana penelitian mereka berjalan. Seperti itu.

Bersyukurlah kalian karena di Metode Arkeologi III sumber bacaannya rata-rata bahasa Indonesia, gak kayak MA I dan MA II yang sumber bacaanya itu bahasa Inggris. Kalian bakal kenyang deh di MA I dan MA II ngeliat nama sharer ashmore. wkwkwk.

Nah, jadi begitu mengenai MA I, MA II, dan MA III.
Kalau mau ditanyakan, silahkan ditanya. 
Oh iya, di Arkeologi sendiri bakal jarang banget beli buku, soalnya buku yang dipake itu terbitan luar dan harganya kalo liat di Amazon itu bisa bikin bangkrut. Kalau kalian mau, tinggal tanya dan minta senior sumber bahan bacaan buat kuliah.

Jangan malu untuk bertanya dan untuk meminta, pikir-pikir dulu mau minta apa.

Nah, nah. Setelah selesai ketiga mata kuliah yang diambil secara berturut-turut, maka kelanjutan mata kuliahnya adalah Praktikum Arkeologi Lapangan. Nah, di KKL itu semua yang udah diajarin selama mata kuliah MA bakal diaplikasikan. Makanya, jangan males buat belajar ya.

Bye, Bye.

Salam
dari orang yang udah gede dan mau KKL nanti hari minggu. Huehehehe. 

2 komentar:

Anonim mengatakan...

Kak mau intip siaknya dong

Anonim mengatakan...

Belajar itung2an gak kak